Bulakan.desa.id – Sabtu (9/5) sore, mulai pukul 15.30 – 16.30 WIB diadakan dialog seputar langkah-langkah apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Desa Bulakan dalam menangani dampak Covid-19 yang terjadi di Desa Bulakan. Acara dialog interaktif ini diselenggarakan oleh alumni SMAN 1 Pemalang dengan memanfaatkan akun Instagram secara live dengan pembicara dr. Naila Izzatus Saadah yang merupakan alumni SMAN 1 Pemalang dan Sigit Pujiono selaku Kepala Desa Bulakan.
Selain diskusi, tanya jawab antara Naila dan Sigit terkait dampak Covid-19 di Desa Bulakan dan penanganannya, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para pengunjung menjadikan acara dialog semakin menarik.
“Jadi, permasalahan-permasalahan apa saja pak akibat pandemi di Desa Bulakan?” tanya Naila kepada Sigit.
“Warga kami warga Desa Bulakan itu sebagian besar merantau di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, mereka ramai-ramai pulang kampung. Dampak yang terjadi di kota kegiatan, pekerjaan mereka dihentikan. Sampai hari ini jumlah pemudik yang di Desa Bulakan sudah 1.785 orang, tertinggi di Kecamatan Belik,” jawab Sigit.
“Sesuai anjuran Gubernur, kita menyiapkan karantina di Balai Desa, ada gedung baru yang bisa digunakan untuk para pemudik,” lanjutnya.
Namun, Sigit mengatakan, para pemudik lebih memilih mengkarantina sendiri di rumah masing-masing.
Banyaknya pemudik yang sudah tiba di Desa Bulakan karena kasus PHK dan tidak adanya pekerjaan tentu menjadi masalah baru yang harus diselesaikan secara bersama-sama untuk meringankan beban ekonomi para warga masyarakat.
“Bantuan sosial ini kan lagi ramai diperbincangkan. Dari pemerintah pak, bantuan sosial ini ada apa aja pak?” tanya Naila.
“Bantuan sosial pemerintah ada dari kementrian, ada dari provinsi, ada dari Kabupaten sama dari desa (Dana Desa). Kalau kita fokus ke Dana Desa karena kita ada di desa. Kalau dari Dana Desa kebeneran di Desa Bulakan Dana Desanya 2,4 M. Kami merencanakan paling sedikit menganggarkan untuk 200 KK yang akan kita bantu dari Dana Desa. 200 KK ini mekanismenya kita menggunakan pendataan mandiri sesuai dengan kriteria yang ada di desa. Kita mendata melibatkan Satgas Covid Desa Bulakan beserta Rt Rw dan perangkat desa. Jadi sampai hari ini kita sudah 3 kali kroscek verifikasi untuk memastikan tidak ada warga miskin yang tertinggal untuk bisa didanai dari Dana Desa,” ungkap Sigit.
Sigit juga mengatakan, proses verifikasi yang bertahap dan hati-hati ini bertujuan untuk memastikan bantuan lebih tepat sasaran.