Bulakan – Setelah Sabtu kemarin (23/3) dilakukan kegiatan Grebeg Literasi Digital yang bertempat di Balai Desa Bulakan yang dimulai dari pagi sampai malam, berisi kegiatan tentang pelatihan komputer dasar, pemanfaatan internet, dan literasi digital kemudian dilanjutkan peliputan produk desa oleh tim Puspindes yaitu proses pembuatan nasi jagung yang ada di Desa Bulakan, Minggu (24/3).
Peliputan dilakukan mulai pagi hari sekitar jam 09.30, Tim Puspindes didampingi Kepala Desa Bulakan serta perangkatnya dari Balai Desa Bulakan menuju ke tempat peliputan pembuatan nasi jagung yaitu kediaman Usman (Penjual Nasi Jagung) yang terletak di Dukuh Karang Dusun Bulakan Barat Desa Bulakan.
Setelah sampai di tempat tujuan, tim Puspindes langsung melakukan peliputan oleh Yuni Lestari dan Untung Prayitno. Peliputan dimulai dari awal pembuatan nasi jagung, seperti “mocel”yaitu memisahkan biji-biji jagung dari kulitnya dengan tangan. Kemudian dilanjutkan proses penumbukan agar menghasilkan jagung yang lebih lembut, setelah itu di ayak untuk memperoleh jagung yang lembut. Selanjutnya jagung yang sudah diayak kemudian di rendam selama satu sampai dua malam. Setelah itu dilakukan proses penumbukan lagi untuk menghasilkan tepung jagung. Dan tahap terakhir dilakukan pengayakan agar mendapatkan tepung jagung yang lebih halus dan merata. Baru kemudian dimasak selama satu jam.
Usman mengatakan nasi jagung yang sudah matang dan masih hangat akan lebih nikmat kalau lauknya menggunakan pete, ikan Peda, sayur daun singkong dan juga sambal. Yuni Lestari (Puspindes) ikut mencicipi nasi jagung ala Pak Usman, dengan lauknya yaitu pete, sayur daun singkong, ikan peda dan sambal.
Usaha nasi jagung yang dilakukan Usman sudah berlangsung selama lima tahun. Dan dalam proses pembuatannya masih manual, menggunakan alat-alat sederhana. Beliau berharap ada bantuan dari Pemerintah untuk alat-alat pembuatan nasi jagung, seperti alat untuk pemocelan, penumbukan dan mesin pembuatan tepung jagung.
“Banyak yang kemari untuk memesan nasi jagung, ada yang beli cuma dua ribu rupiah, lima ribu, sepuluh ribu bahkan ada yang beli satu cepon”, ujarnya.
Kepala Desa Bulakan Sigit Pujiono berharap kedepannya usaha nasi jagung milik Usman akan lebih berkembang dan maju, dan dengan adanya peliputan proses pembuatan nasi jagung ini dari Puspindes, ada perhatian dan bantuan dari Pemerintah untuk usaha nasi jagung milik Usman.
“Monggo yang mau nasi jagung ala Desa Bulakan bisa langsung datang kemari ke kediaman Usman di Dukuh Karang Dusun Bulakan Barat Desa Bulakan”, Kata Sigit Pujiono.