Bulakan.desa.id – Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah salah satu faktor pembatas pencapaian produksi tanaman pangan. Penanganan OPT dapat dilakukan dengan strategi preemptif maupun responsif. Gerakan pengendalian OPT Serealia merupakan upaya responsif yang dilakukan secara bersama-sama untuk menurunkan populasi/serangan OPT di lapangan, khususnya pada komoditas padi dan jagung. Pelaksanaan gerakan pengendalian OPT didasarkan pada hasil pengamatan di lapangan dan rekomendasi dari Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) setempat. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa pengendalian fisik seperti gropyokan atau aplikasi bahan pengendali OPT baik berupa agens pengendali hayati (APH) maupun insektisida kimia. Selain ketepatan waktu dan cara yang dilakukan, keberhasilan gerakan pengendalian OPT ditentukan oleh dukungan dari berbagai pihak terkait Dinas Pertanian Provinsi/kabupaten, UPT BPTPH/LPHP/BPT, Keltan/RPH Alumni SLPHT, petani/masyarakat.
Bertempat di Persawahan Serang Dusun Bulakan Timur pada Rabu (30/9) pagi, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, LPHP, mengadakan kegiatan sosialisasi Gerakan Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Tanaman Pangan. Kegiatan ini diikuti oleh 12 kelompok tani yang ada di Desa Bulakan.
Dipandu oleh Burhanudin dari LPHP Pemalang, para kelompok tani diajarkan bagaimana cara yang baik dalam melakukan penyemprotan pada tanaman padi baik dengan APH maupun insektisida kimia. Menurutnya, keikhlasan dan diawali niat yang baik juga hal yang paling penting selain teknis di lapangan seperti harus melihat kondisi arah mata angin, cara berjalan yang juga tidak buru-buru dan yang lain.
Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menambah wawasan para petani serta ilmunya bermanfaat sehingga produksi tanaman pangan di Desa Bulakan bisa lebih produktif sesuai harapan.
“Terimakasih atas kegiatan sosialisasi ini, semoga nantinya bisa bermanfaat untuk para petani yang ada di Desa Bulakan, sawah bebas dari hama dan hasil panen melimpah,” ujar Kholidin dari Pemerintah Desa Bulakan.