Bulakan.desa.id – Jum’at (12/3), Komunitas Caventer Indonesia mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemerintah Desa, Pokdarwis, Bumdes, Karang Taruna dan para Komunitas Desa Bulakan Kecamatan Belik. Tujuan adanya FGD ini adalah untuk pemetaan, penggalian potensi, permasalahan terkait wisata yang ada di Candi Batur Desa Bulakan.
FGD yang bertempat di Pendopo Balai Desa Bulakan ini merupakan langkah awal untuk pendampingan pengelolaan wisata Candi Batur selama tiga bulan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang melalui Caventer Indonesia. Dengan harapan, Candi Batur nantinya akan menjadi wisata yang lebih maju, dan lebih siap dikunjungi oleh para wisatawan.
Kelik Sumarahadi selaku Manager Komunitas Caventer Indonesia mengatakan waktu tiga bulan adalah waktu yang singkat. Karena PR terbesar, yang sulit adalah merubah mindset, pola pikir masyarakat terhadap pariwisata yang ada di desa.
Untuk itulah Kelik mengajak kepada semua yang hadir untuk berkomitmen, saling bekerja sama, gotong royong untuk kemajuan wisata di desa.
“Mulai sekarang, harus sadar diri bahwa kekompakan, gotong royong itu perlu. Selain komitmen, kuncinya itu, mau kerja bareng dan gotong royong,” tutur Kelik.
Ketua Pokdarwis Desa Bulakan Agus Subekti berharap semua komunitas, lembaga, dan masyarakat bisa saling bersinergi, saling support untuk mendukung kemajuan wisata yang ada di desa.
“Jadi mumpung ada pendampingan dari Caventer, yuk saatnya maju bersama karena ini adalah misi bersama untuk kemajuan desa kita,” tegas Agus.
Pihak Pemerintah Desa juga menyatakan siap support, mendukung untuk kemajuan wisata Candi Batur.
Selain Desa Bulakan Kecamatan Belik, Caventer juga melakukan pendampingan di Desa Wisata lain yaitu Desa Sikasur, Desa Mendelem Kecamatan Belik, dan Desa Cikendung, Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari.
Adanya pendampingan pengelolaan wisata kelima desa wisata selama tiga bulan ini merupakan langkah cepat pemerintah Kabupaten Pemalang di awal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru yaitu Agung-Mansur untuk menyukseskan program 100 hari salah satunya mewujudkan DEWI atau Desa Wisata yang merupakan salah satu program unggulan selain Desa Sinergi (DESI), Desa Digital (Desi) dan Kota Industri.