Bulakan.desa.id – Sejak dibukanya Posko Covid-19 di Balai Desa Bulakan pada tanggal 27 Maret 2020 lalu, jumlah pemudik sampai tanggal 04 April 2020 yang datang dan melapor ke Posko Covid-19 Desa Bulakan mengalami angka penurunan.
Sesuai data yang masuk di Posko Covid-19 Desa Bulakan, jumlah pemudik yang datang dan melapor ke Balai Desa Bulakan beberapa hari terakhir mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sekitar puluhan pemudik setiap hari. Hal ini berbeda dengan jumlah pemudik di empat hari pertama Posko Covid-19 Desa Bulakan dibuka sejak tanggal 27 Maret 2020 lalu yang mencapai ratusan lebih pemudik setiap harinya.
Data pemudik: 27 Maret (155 orang), 28 Maret (150 orang), 29 Maret (291 orang), 30 Maret (131 orang), 31 Maret (92 orang), 01 April (46 orang), 02 April (21 orang), 03 April (21 orang), 04 April (8 orang), total 915 orang.
Asal kedatangan para pemudik pun beragam. Mayoritas pemudik datang dari ibukota yaitu DKI Jakarta, sedangkan sebagian lainnya datang dari beberapa kota dan provinsi lain di Indonesia, Seperti Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan, Sumatra dan Bali.
Kedatangan para pemudik ke kampung halaman mereka masing-masing tentu beresiko menyebarnya virus Corona Covid-19 semakin meluas. Ditambah para pemudik berasal atau datang dari wilayah zona merah seperti Jakarta dan yang lainnya. Untuk itulah, pemerintah mulai dari pusat, daerah sampai pemerintah desa menghimbau kepada para pemudik untuk tidak pulang ke kampung halaman mereka masing-masing demi memutus rantai penyebaran virus Corona Covid-19 di Indonesia yang semakin hari bertambah.
Bagi para pemudik yang sudah mudik kemudian datang dan melapor ke Posko Covid-19 Desa Bulakan, dihimbau untuk mengkarantina diri selama 14 hari, tidak keluar rumah dan jaga jarak dengan anggota keluarga, pakai masker bila batuk atau pilek dan segera melapor ke bidan desa atau ke rumah sakit.