Bulakan.desa.id – Pada Jum’at (11/09/2020), Desa Bulakan mendapat kunjungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang dalam rangka verifikasi Program Kampung Iklim (Proklim) Dusun Dukuh Karang Desa Bulakan Kecamatan Belik. Acara yang bertempat di Candi Batur ini dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, Lembaga Desa, para Rt, Tokoh Masyarakat dan Komunitas.
“Proklim ini program nasional yang dikawal oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang tujuannya adalah untuk mendukung, mendorong peran serta masyarakat terkait dengan kelestarian lingkungan,” ujar Suyono Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang.
Selain Desa Bulakan, ada dua desa lagi dari Kabupaten Pemalang yang diusulkan untuk Proklim tahun ini yaitu Desa Pulosari dan Desa Nyalembeng Kecamatan Pulosari.
Alhamdulillah, adanya Candi Batur yang berada di wilayah Dusun Dukuh Karang Desa Bulakan ini memang sebuah anugrah yang wajib disyukuri. Alam yang asri, air yang melimpah sudah menjadi sumber kehidupan kita selama ini. Banyaknya satwa liar seperti kera ekor panjang dan berbagai kearifan lokal di dalamnya, membuat daya tarik tersendiri serta menambah pesona candi. Ucapan rasa syukur memang tak cukup, bersama-sama tuk saling menjaga adalah kunci agar candi tetap lestari. Perdes tentang kelestarian lingkungan hidup sebagai upaya menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan juga harus sama-sama ditaati. Sebab partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator penting keberhasilan dari program seperti Proklim. Nguri-uri budaya seperti sedekah tuk, penanaman pohon, penyebaran benih ikan di sungai juga menjadi bagian penting untuk rutin digelar dan jadi tradisi sehingga pemanfaatan dan keberkahannya bisa kita rasakan.
“Bahwa apa yang telah dilakukan oleh masyarakat di sini adalah bagian dari Proklim itu sendiri, jadi Proklim itu bingkainya saja atau pengakuan dan penghargaan sehingga lebih kuat,” kata Suyono.
Reward dan penghargaan adalah nilai plus, yang terpenting adalah rasa semangat, bersatu, saling guyub untuk terus menjaga serta mencintai lingkungan alam desa kita agar selalu nyaman dan asri.
“Oleh karena itu, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, ingin menginisiasi, mendorong masyarakat untuk lebih cinta dan menjaga lingkungannya,” tutur Bowo salah satu tim verifikasi Proklim dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Jangan dijadikan lomba, jangan dijadikan event tahun 2020 saja tapi dijadikan sebagai kebiasaan, gaya hidup dan ditularkan kepada yang lain”, imbuhnya.
Bowo mengatakan, ada 811 lokasi Proklim yang diusulkan tahun ini. Ada beberapa grid atau kategori Proklim, yaitu Proklim Pratama, Proklim Madya, Nominasi Proklim Utama dan Nominasi Proklim Lestari. Dusun Dukuh Karang Desa Bulakan berada di posisi Proklim Utama dan masuk nominasi Proklim tingkat nasional. Dari empat ratusan Proklim yang Utama, hanya puluhan yang dikunjungi, salah satunya Bulakan.
“Ini menunjukkan perhatian, apresiasi dari kami Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Kami support agar Bulakan lebih maju dan lestari,” tegas Bowo.