Bulakan.desa.id – Minggu (6/9) siang di Balai Desa Sikasur Kecamatan Belik, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pemalang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata atau STIEPARI Semarang, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BP2D) Kabupaten Pemalang, mengadakan identifikasi potensi destinasi wisata terhadap desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Pemalang.
Kepala Desa Sikasur Kusin berharap, kegiatan tersebut dapat bermanfaat dan memajukan perekonomian desa.
“Semoga kegiatan identifikasi postensi desa wisata ini ada manfaatnya, bisa membangkitkan pariwisata di Pemalang serta dapat meningkatkan perekonomian di desa,” ucap Kusin saat sambutan.
“Mari bahu membahu agar pariwisata di Pemalang bisa maju,” pungkasnya.
Pada acara ini, sebanyak 20 desa wisata yang hadir termasuk Desa Bulakan Kecamatan Belik, memaparkan potensi destinasi wisata masing-masing.
Agus Subekti selaku Ketua Pokdarwis Desa Wisata Bulakan memaparkan beberapa potensi destinasi wisata yang ada di Desa Bulakan seperti Wisata Candi Batur dengan view alam yang asri dan banyaknya kera ekor panjang di dalamnya, Candi Batur merupakan potensi unggulan di Desa Bulakan yang berada di Dusun Dukuh Karang. Selain itu ada wisata Hutan Romantis di Dusun Kalikeji dengan pemandangan pohon pinus yang di dalamnya terdapat wahana Off Road ATV dan beberapa spot selfie. Potensi destinasi wisata yang ketiga yaitu Dauwan atau embung desa di Bulakan Timur. Dauwan biasa digunakan untuk kegiatan memancing dan masuk perencanaan untuk dijadikan wisata air. Selain tempat-tempat wisata, di Bulakan juga ada kegiatan rutin setiap tahun sebagai bentuk pelestarian budaya yaitu Gebbus atau Gebyar Budaya Bulakan Sapilanang. Gebbus adalah sebuah konsep acara pesta rakyat yang mengusung seni, budaya dan kearifan lokal masyarakat Desa Bulakan.
Agus berharap dan sangat memerlukan bimbingan serta motivasi agar Desa Wisata Bulakan yang masih dalam kategori rintisan bisa berkembang dan maju seperti yang lain dengan sejumlah potensi destinasi wisata yang ada.
Dengan adanya pemaparan potensi destinasi wisata oleh 20 desa wisata yang hadir inilah dilakukan identifikasi, pendataan, survey untuk mengetahui kondisi real yang ada di wilayah masing-masing. Kemudian akan dilakukan proses pendampingan dari Tim STIEPARI Semarang, mulai dari perencanaan, marketing dan yang lainnya.
“Kami hadir di sini agar bisa memetakan dari identifikasi real yang ada di desa sehingga bisa dikembangkan,” ujar Fera Damatanti dari tim STIEPARI Semarang.
“Jadi jangan merasa minder walaupun masih desa wisata rintisan, tetap semangat dan bersama-sama memajukan potensi wisata yang ada di desa,” kata Elman Prasetyo selaku Ketua BP2D Kabupaten Pemalang.